Setelah direbus dan dijemur di bawah sinar matahari agar warna tulang jadi putih, lalu disusunlah menjadi rangka miniatur kapal. Tulang berukuran besar diukir menjadi tubuh kapal, dan tulang yang lebih kecil (juga menggunakan kayu) untuk alat seperti meriam di dalam kapal. Masalahnya, tulang kambing dan babi kadang tidak cukup. Kerana itulah para seniman tersebut juga memakai tulang manusia - diperoleh dari mayat yang digali kembali.
Selain tulang, tahanan Perancis tersebut juga menggunakan rambut mereka sendiri sebagai pengikat dan tali-tali layar. Serta kertas tisu atau bahan lainnya sebagai layar kapal itu sendiri. Hebatnya, para seniman tersebut tidak menggunakan skala kapal secara terperinci. Namun tetap menjadikan hasilnya tetap indah dan sempurna.
.
0 Penyokong CHELSEA:
Post a Comment