Bekas hakim mahkamah syariah Arab, Saudi Syekh Muhammad al-Jazlani kelmarin menegaskan kaum muslim dihalalkan makan makanan dimasak orang orang non-muslim, kecuali daging. Komen ini menangkis kenyataan Syekh Abdullah al-Mani yang menyebut makanan dibuat oleh pekerja asing non-muslim haram dimakan orang muslim. Syekh Abdullah merupakan anggota Dewan Ulama Senior Arab Saudi. Pekerja dari Indonesia dan Filipina kebanyakan bekerja di sektor rumah tangga, seperti menjadi pembantu, pemandu, dan tukang kebun. Pekerja Filipina kebanyakan non-muslim berjumlah 250 ribu dan dari Indonesia sekitar 900 ribu. "Muslim dibolehkan memakan makanan dimasak tanpa berdoa (sesuai syariat Islam)... dan ini disepakati oleh para ulama," kata Syekh Jazlani dalam temubual khas dengan stesen tv Al Arabiya.
Namun dia menekankan kaum muslim agar tidak makan dari pinggan yang sebelumnya digunakan untuk menyajikan menu babi atau alkohol. Syeikh Mani menyeru kepada kerajaan agar mengurangkan pekerja asing non-muslim. Dia mendesak tenaga kerja non-muslim jangan ditugaskan buat memasak. "Anda tidak boleh berurusan dengan pembantu non-muslim kerana mereka penyembah berhala." Soal makan di restoran, menurutnya, kaum muslim tidak perlu curiga. Kecuali, tahu ada tukang masak non-muslim, haram membeli makan di sana. -Al-arabiya
.
0 Penyokong CHELSEA:
Post a Comment