Sunday, December 4, 2011

Fobia Tangga Selama 38 Tahun


Kepala Louise Wilson, 43, langsung terasa sakit dan berputar-putar, tangannya berpeluh, dan perutnya mual tiap kali berada di dekat tangga. Baginya, tangga adalah sesuatu yang sangat menyeramkan dan dia merasa kembali sihat bila tidak berada di sekitar anak tangga.

Akibat fobianya pula, selama 38 tahun Louise harus menggelakan banyak hal dalam hidupnya. Dia harus menolak banyak pekerjaan karena pejabatnya tidak menggunakan lif. Wanita ini juga hanya boleh bertemu guru anaknya paras bawah sekolah.
Dalam salah satu episod yang paling mengerikan, Louise harus bersimpuh sambil menyeret tubuhnya menuruni tangga. Saat itu, lif di kedai yang dia kunjungi mati sehingga semua pengunjung harus turun tangga.

"Saat itu saya berusia 20-an, dan saya hampir mencapai lantai paling atas. Namun lif tiba-tiba berhenti dan rosak. Semua orang yang ada didalamnya harus turun melalui tangga," katanya. Dengan rasa panik sekaligus malu, dia duduk  bersimpuh sambil menyeret tubuh menuruni anak tangga satu persatu sambil menempel di dinding.

Rasa takut yang dikenal sebagai bathmophobia telah dia deritai sejak berusia lima tahun. Ketika kecil, Louise jatuh meluncur dari anak tangga ketika bermain. Dari situ, Louise yang trauma lantas terus ketakutan naik tangga. Semakin dewasa, ketakutannya akan tangga makin bertambah hingga akhirnya tak dapat menaiki tangga sama sekali.

Bathmofobia, menurut ahli, paling banyak disebabkan pengalaman negatif yang berhubungan dengan benda curam, seperti jatuh di bukit atau tangga.
Ibu satu anak ini mula terfikir mengatasi fobianya ketika anaknya mengajaknya bercuti mengunjungi istana yang memiliki tangga. Setelah mengunjungi seorang hipnoterapis, warga Coventry England mengetahui dirinya fobia terhadap kecuraman terbuka.

Russel Hemming, hipnoterapis mengatakan, "Awalnya dia mengeluh takut ketinggian. Tapi setelah beberapa sesi, ketakutan yang paling utama adalah terhadap tangga, terutama tangga terbuka." ujarnya.

Dalam beberapa minggu setelah proses pemulihan mental atas trauma, perlahan ketakutan Louise mulai menghilang. Kini, Louise dapat naik-turun tangga dengan normal. "Saya akhirnya merasa boleh hidup dengan normal sekarang,"

Dengan dirinya yang baru, Louise mengaku dapat bersama keluarga tanpa risau memutar otak bagaimana caranya menghindari tangga. "Saya masih belum 100 peratus merasa tenang di dekat tangga, tapi boleh mengendalikannya. Saya harap dalam beberapa waktu lagi saya takkan terganggu lagi."








.

1 Penyokong CHELSEA:

Unknown on December 5, 2011 at 1:06 AM said...

kasihan dia..haha..

 

Lulu pages Copyright © 2011 Designed by Alieff. Wanna get one? CLICK HERE!