Kisah pemain bola hebat, yang beragama islam

Karier Xherdan Shaqiri musim ini mulai meningkat. Keputusannya pindah ke Bayern Muenchen dari FC Basel merupakan pilihan tepat. Bersama the Bavarians, Shaqiri mendapat tempat utama. Dia mampu memikat pelatih Jupp Heynckes lantaran memiliki kepantasan sehingga menjadi pilihan utama di posisi sayap. Tidak salah pengurusan Muenchen memberi kontrak empat tahun kepadanya kerana dijangka akan menjadi bintang masa depan Die Rotten. Pemain yang memulakan karier junior bersama SV August itu dilahirkan di Gnjilane, Kosovo, 10 Oktober 1991. Sejak pecahnya Yugoslavia menjadi beberapa negara, meskipun keluarga besarnya berdarah Albania, Shaqiri lebih memilih menjadi pemain negara Swiss.

Meskipun baru berusia 21 tahun, dia sudah mendapat tempat kekal dengan rekod 21 caps dan enam gol. Namun belum ramai tahu jika Shaqiri adalah seorang pemain bola beragama islam. Ketika memperkuatkan Swiss, dia sering tertangkap kamera foto dan terakam video berdoa di tengah lapangan sebelum pengadil meniup wisel pertandingan. Ritual mengadahkan kedua tangan ke atas dan dilanjutkan mengusap muka sebagai tanda mengakhiri doa tidak pernah dilupakannya. Hal yang sama dilakukannya saat masih bersama FC Basel. Shaqiri memang tidak pernah menjelaskan kepada media tentang ritual ibadahanya itu.

Namun seperti pemain Muslim lainnya, dia melakukannya agar mendapat kekuatan spiritual sehingga boleh menampilkan corak permainan baik di lapangan. Shaqiri turut merayakan datangnya Hari Raya Aidil Fitri lalu. Melalui akaun facebook-nya, dia memuat turun gambar kaligrafi berbahasa Arab. “Saudara dan saudari yang dikasihi, saya berharap dari hati terdalam anda merayakan Aidil Fitri. Salam perdamaian dan kebaikan,” katanya.






.