Robert Gray menemukan patung kucing dalam kotak kayu berkaca, di loteng rumahnya. Benda berkepala kucing dengan balutan semacam tali berwarna coklat itu berdiri tegak, dengan panjang kira-kira satu meter. Gray menganggap kucing itu benda antik. Ingin tahu, Gray membawa kucing berbalut itu ke doktor haiwan. Di sana, doktor melakukan sinar x keatas patung kucing itu. Dan, hasilnya sangat mengejutkan. Sebab, itu bukan patung biasa, melainkan artifak mumia yang berasal dari Mesir yang telah berusia 2000 tahun. Bahkan hasil rontgen menunjukkan kucing kuno itu diawetkan dengan keutuhan wajah, tulang belakang, telinga, serta otak. Menurut Gray, patung kucing itu adalah peninggalan ayahnya, Peter Gray, seorang egyptologist.
Si ayah menerima kucing itu pada 1970 dari sebuah muzium. Dan kemudian, kucing itu mendiami loteng rumah Gray selama 50 tahun. Dan selama itu, Gray tidak pernah sedar, mumia kucing itu dari sejarah Mesir yang bernilai ribuan poundsterling. "Kucing berbalut kain seperti ini ternyata menarik perhatian perancang interior," kata Gray. "Dan, mereka bersedia membayar dengan harga tinggi." Mendapatkan janji keuntungan besar ternyata tidak menggiurkan Gray. Malah dia merancang menyumbangkan kucing itu ke muzium. Pakar muzium Royal Cornwall juga telah membuat penyelidikan ke atas kucing itu.
"Di Mesir kuno, mumia haiwan merupakan persembahan keagamaan atau untuk memastikan peliharaan itu mengikut tuannya ke alam baka." Pada zaman Ptolemaic, 305 tahun sebelum Masehi hingga 30 tahun tahun sebelum Masehi, kucing adalah subjek yang sangat popular. Mereka dianggap mewakili Bastet, dewi perang. Mumia kucing Gray sendiri masih memiliki tulang leher yang utuh. Hal itu menunjukkan bila si kucing adalah haiwan peliharaan berharga, bukan binatang persembahan bagi dewa. -Mail Online
.
0 Penyokong CHELSEA:
Post a Comment